APAKABARINDONESIA.COM – Amerika Serikat (AS) memperingatkan Israel untuk tidak menggelar operasi serangan darat ke Rafah, Jalur Gaza, Palestina.
Hal itu disampaikan Presiden Joe Biden kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melalui sambungan telepon.
Biden menegaskan Israel tidak boleh mewujudkan rencana untuk melakukan operasi darat ke kota yang dipadati sekitar 1,5 juta pengungsi itu.
Mengingat dampak besar yang bisa ditimbulkan, termasuk citra Israel di mata internasional.
Baca Juga:
Sapulangit Media Center Gandeng Rilispers.com Pasarkan Publikasi Press Release di 150+ Portal Berita
Prabowo Subianto Tunjuk Kementerian Pertanian Sebagai Leading Sector Kejar Target Swasembada Pangan
“Operasi darat besar-besaran di sana (Rafah) adalah kesalahan. Ini bisa menyebabkan lebih banyak kematian di kalangan warga sipil yang tidak bersalah.”
“Memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah mengerikan, memperdalam anarkistis di Gaza, serta semakin mengisolasi Israel secara internasional,” kata Jake Sullivan.
Baca artikel lainnya di sini : Temui Pengunjuk Rasa di Depan Gedung DPR/MPR, Politisi PDIP Merasa Dinolkan oleh Pemegang Kekuasaan
Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan, merangkum isi pernyataan Biden kepada Netanyahu seperti dilansir Anadolu, Selasa (19/3/2024).
Baca Juga:
Butuh 48 Ribu Dapur di Seluruh Indonesia, Program Makan Bergizi Gratis akan Dimulai pada Awal 2025
Respons Reza Artamevia Usai Thariq Halilintar Larang Istrinya Aaliyah Massaid Makan yang Pedas-pedas
Semua Kementerian/Lembaga Agar Segera Eksekusi Makan Bergizi Gratis, Harus Tepat Sasaran dan Terukur
Pada kesempatan itu Biden meminta Netanyahu untuk mengirim delegasi terdiri atas pejabat militer, intelijen, dan kemanusiaan ke Washington DC dalam beberapa hari mendatang.
Lihat juga konten video, di sini : Prabowo Unggul di Pilpres 2024, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez Ucapkan Selamat via Surat Resmi
Pada kesempatan itu pejabat AS akan menyampaikan kekhawatiran mengenai rencana operasi darat Israel ke Rafah.
Pada kesempatan itu Biden juga memberi jaminan kepada Netanyahu bahwa AS bersama Israel untuk mengalahkan Hamas.
Baca Juga:
Pengamat Sebut Betulan Gaspol Kerja, Prabowo Subianto Gerak Cepat Langsung Umumkan Kabinet
Daftar Lengkap Menteri dan Pimpinan Lembaga, Presiden Prabowo Subianto Umumkan Kabinet Merah Putih
Siap Kelola Beberapa Titik Tambang, Muhammadiyah Kaji Eks Perusahaan Adaro, Kideco, dan Arutmin
Menurut Biden, Hamas bukan hanya musuh Israel tapi juga AS.
“Pada saat yang sama, saya yakin bahwa untuk mencapai tujuan tersebut anda perlu strategi yang sukses dan strategi itu tidak boleh melibatkan operasi militer besar-besaran.”
“Yang membahayakan ribuan nyawa warga sipil tak berdosa dan Rafah. Ada cara lain yang lebih baik’,” kata Sullivan, menirukan pernyataan Biden kepada Netanyahu.
Sementara itu Netanyahu setuju untuk mengirim tim untuk mendengarkan pandangan AS. Menurut Netanyahu, Israel menunda serangan ke Rafah sampai pertemuan tersebut berlangsung.
Serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 hingga 18 Maret 2024 telah menewaskan 31.700 orang lebih, sebagian besar anak-anak dan perempuan. Selain itu lebih dari 73.700 lainnya terluka.
Lebih dari 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi dalam kondisi kekurangan makanan, air bersih.
Serta akses kepada layanan kesehatan. Israel masih memblokade bantuan kemanusiaan ke Gaza.***
Artikel di atas juga sudah dìterbitkan di portal berita nasional Lingkarnews.com
Sempatkan juga untuk membaca artikel menarik lainnya, di portal berita Apakabarindonesia.com dan Femme.id
Untuk kebutuhan publikasi press release di portal berita ini, atau serentak di puluhan media online lainnya, dapat menghubungi (WhatsApp) Jasasiaranpers.com:
08531 555 7788, 08781 555 7788, 08191 555 7788, 0811 115 7788.